PERSATUAN NARAPIDANA INDONESIA

Persatuan Narapidana Indonesia, mencoba menyuarakan secara profesional hak-hak dan kewajiban narapidana di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia

PANGLIMA DENSUS 86 LAPAS KLAS I CIPINANG

Kebersamaan yang dibangun antara narapidana dengan petugas Lapas, dalam rangka PEMBINAAN KEPRIBADIAN sebagai wujud pelaksanaan Undang-Undang Pemasyarakatan

KAMI ADALAH SAUDARA, SEBAGAI ANAK BANGSA INDONESIA

Dalam Kebersamaan peringatan Hari Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 2006, Kami sebagai anak bangsa, juga ingin berperan aktif dalam mengisi pembangunan di Indonesia

Artis Ibukota berbagi Keceriaan dan Kebahagiaan bersama Narapidana Indonesia

Bersama Artis Ibukota, mereka yang mau peduli dan berbagi kebahagiaan bersama narapidana dalam rangka perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Team Futsal Narapidana Indonesia

Buktikan Sportivitasmu dan Buktikan Kamu Mampu, Semboyan olaharaga Narapidana Indonesia dalam rangka Pembinaan Kepribadian

Senin, 28 Januari 2008

NARAPIDANA INDONESIA mengucapkan “ SELAMAT JALAN PAK HARTO “

Pada tanggal 28 Januari 2008 jam 10.00 pagi, tepat bersama dengan acara prosesi pemakaman Pak Harto di Astana Giri Bangun Solo, Penulis melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan dan Rutan di DKI Jakarta, yaitu LP Klas I Cipinang, LP Klas IIA Narkotika Cipinang, Rutan Pondok Bambu dan Rutan Klas I Salemba, ada suasana yang aneh dilingkungan lapan dan rutan yang penulis kunjungi, yaitu sepinya acara kunjungan keluarga dan handai taulan, padahal tidak ada pengumuman bahwa “ kunjungan ditiadakan “.

Karena Penulis cukup dikenal dilingkungan Lapas/Rutan, maka masuklah penulis ke lapas Klas I Cipinang pada awalnya, Nampak semua petugas-2 lapas yang semuanya sedang melihat acara prosesi pemakaman Almarhum bapak Suharto di layar-layar TV, sambil tetap melaksanakan tugas-tugas utamanya.

Dari Portir, menuju kunjungan juga sangat sepi sekali, kecuali napi-2 yang bekerja sebagai tamping, merekapun juga mencuri-curi waktu untuk melihat TV, apakah sudah dimulai acara pemakaman di astana giri bangun.

Penulis menuju keruangan KPLP, ternyata para petugas juga sedang melihat acara prosesi di layar TV, dari ruangan ini, penulis melihat melalui kaca jendela kebagian dalam Lapas, ternyata pada lapangan bola dan Gasebo tempat upacara yang biasanya dipenuhi oleh narapidana, saat itu sunyi sepi sekali, maka penulis menanyakan pada petugas KPLP, ternyata dijawab, bahwa semua Narapidana berada dikamar dan bloknya masing-masing, sedang mengikuti acara pemakaman Pak Harto dari layar TV, apakah ada perintah khusus sehingga napi tidak boleh keluar blok, tanya penulis, tidak... tidak ada perintah apapun, kamipun sebagai petugas juga heran ada apa, kenapa kok sepi sekali, jawab seorang petugas KPLP, kami telah melihat situasi yang ada, ternyata mereka memang sedang mengikuti acara prosesi pemakaman pak harto dari layar televisi, bahkan cerita lanjut petugas jaga itu, ada juga napi yang menangis, yang menitikkan air mata, ada yang bercerita tentang masa-masa kepemimpinan pak harto ada juga yang sakit hati, tapi tetap memaafkan dosa-dosa pak harto sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan.

Penulis terkejut, bahagia dan sedih mendengar penuturan petugas jaga dari KPLP tersebut, sebagai mantan NAPI, penulis juga merasakan bahwa NAPI ITU JUGA MANUSIA, NAPI ITU JUGA PUNYA NURANI, NAPI JUGA ANAK BANGSA INDONESIA, NAPI JUGA MERASAKAN KEHILANGAN PUTRA BANGSA YANG TERBAIK yaitu Almarhum bapak Suharto, mantan Presiden RI yang ke 2.

Penulis melanjutnya perjalanan kelapas Narkotika Cipinang, Rutan Pondok Bambu dan terakhir di Rutan Salemba, ternyata situasi dan kondisi yang ada sama, yaitu hampir 99% tidak ada kegiatan NAPI, sehingga suasana kunjungan dan tempat aktivitas NAPi sepi dan sunyi sekali, mereka lebih banyak berkelompok menonton TV di areal Blok dan dikamarnya masing-masing.

Dalam hatinya dan dalam keterkungkungan tembok penjara, ternyata tidak mematikan HATI NURANI NAPI, walaupun didalam tembok penjara yang mana mereka sedang menebus kesalahannya dan tetap dalam melihat kebenaran dengan sebenar-benarnya, bahwa Almarhum Bapak Suharto, adalah sebagai Presiden yang telah membawa Indonesia dalam keadaan perekonomian yang stabil dan dinamis.

Aneka ragam NAPI yang berada didalam penjara saat ini, ada yang karena berbuat kesalahan, ada yang karena didholimi oleh penguasa, semuanya dalam keadaan nurani yang sama dengan tulus dan iklas mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya Bapak Bangsa, yaitu Jenderal Purn. HM Suharto, semoga amal ibadah beliau selama memimpin negeri Indonesia ini di terima di sisi Allah SWT dan arwahnya dapat diterima yang Maha Khalik. Dan juga bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan .. Amin ya Robbal Alamin.

SELAMAT JALAN PAK HARTO, SELAMAT JALAN BAPAK BANGSA menuju sang Khalik, dalam kehidupan Abadi yang diharapkan semua manusia didalam kematiannya.

INNA LILAHI WA INNA ILAHI ROJIUN.....

28 Januari 2008 jam 13.57 WIB
RAKYAT INDONESIA YANG MANTAN NAPI